Kegiatan diluar kelas PAUD

7:26 pm Unknown 0 Comments


Kali ini Bunda Evi mau berbagi pengalaman tentang proses kegiatan belajar mengajar kegiatan ini kami ambil dari Sumber : Brain Power SD, Paul Barron. “Aktivitas Permainan dan Ide Praktis Belajar di Luar Kelas. kami coba terapkan walau kadang tidak sama persis dengan apa yang tertulis dan kami coba berimprovisasi sesuia dengan kebutuhan anak. Semoga bermanfaat 


Menjiplak Daun

Bahan-bahan :
  1. Krayon / Lilin
  2. Kertas
  3. Karton / Kardus / Kertas Tebal sebagai alas menjiplak
  4. Aneka Daun
  5. Selotif Kertas (Opsi : boleh digunakan boleh tidak)

Yang dilakukan :
  1. Jelasakan dan tunjukkan teknik dasar menjiplak daun (teknik arsir).
  2. Taruh sehelai kertas di atas daun tersebut. Supaya posisi kertas tidak bergeser-geser, selotiplah ujung-ujung kertas tersebut (opsi)
  3. Ambillah sebatang krayon lilin. Gosok-gosokkan krayon (di sisi panjangnya) di atas kertas sampai motif daun muncul. Teknik inilah yang disebut mengarsir.
  4. Ambil sehelai daru dan tempatkan diatas alas. Pastikan urat-urat daun mengarah diatas.

Berikut ini beberapa variasi yang bisa dilakukan dari kegiatan ini :


Beburu daun. Tugaskan anak untuk mencari daun dari 3 jenis pohon, menjiplaknya, lalu menamai hasil jiplakan tersebut sesuai dengan jenis pohonnya.
Lukiskan daun. Susunlah banyak daun menjadi pola tertentu atau secara acak. Taruh selembar kertas yang lebar di atasnya, lalu arsir. Cobalah menggunakan beberapa krayon yang berbeda. Alternative lain, pada selembar kertas ukuran A4, gambarlah sebatang pohon, kemuidan untuk gambar daun pohon tersebut, anak-anak harus menjiplak daun-daun secara langsung. Minta mereka menjiplak kulit pohon juga untuk membuat motif batang pohon.
Bagian-bagian daun. Setelah selesai menjiplak, mintalah anak menuliskan nama bagian-bagian daun pada hasil jiplakannya.
  • Helai daun – bagian permukaan daun
  • Petiole/tangkai – batanga kecil yang menempel pada pangkal daun dan menghubungkannya ke tumbuhan / pohon.
  • Tepi daun – sisi keliling daun; teksturnya bisa halus, bergerigi, atau bercuping.
  • Urat daun – garis-garis percabangan dari tulang daun.
  • Rembang daun – ujung daun dan biasannya lebih runcing dari bagian tepi lainnya.



Hiasan Gantung bertema Alam

Tujuan :
  1. Mengatur dan Mengombinasikan beragam benda untuk membuat Prakarya
  2. Cara untuk menyelesaikan masalah dengan keseimbangan dan berat benda
Bahan-bahan :
  1. Selotif Kertas / Biasa
  2. Tali Pancing / Tali Nilon / Benang
  3. Beragam objek alam, termasuk ranting dan batang pohon untuk digunakan sebagai gantungan

Yang dilakukkan :
  1. Ajaklah anak-anak berjalan-jalan di tempat yang banyak pohon dan tanaman lain supaya mereka bisa mengumpulkan beragam objek. Monta anak untuk memilih benda yang ukurannya tidak terlalu besar supaya bisa digantungkan pada seutas tali. Pastikan juga setiap anak mengumpulkan ranting atau batang yang cukup panjag dan kuat untuk dijadikan gantungan.
  2. Setelah kembli ke kelas, jelaskan bahwa mereka perlu memilih 4 atau 5 objek dari koleksi mereka, masing-masing objek diikat dengan seutas tali, lantas ujung tali tersebut diikat ke ranting atau batang kayu. Katakana bahwa beberapa benda mungkin sulit diikat, jadi mereka bisa menggunakan bantuan selotif. Sarankan agar mereka menggunakan panjang benang yang berbeda-beda, ingatkan juga bahwa setiap objek akan menyeimbangkan diri sewaktu digantung. Jadi apabila terlihat tidak seimbang, cobalah menggeser atau memutar objek.
  3. Ikatlah tali panjang di masing-masing ujung ranting/batang, dan gunakan ini untuk menggantungkan hiasan.
Variasi :
  1. Anak-anak juga dapat membuat gambar tentang alam pada kartu atau membuat replica objek alam dari plastisin; lalu menjadikan hiasan gantung.
  2. Sebagai alternative gantungan, gunakan bilah bamboo atau tongkat kayu.
  3. Kenapa tidak menambahkan gambar/lukiskan tentang hewan atau serangga yang anak-anak temui di perjalanan dlaam hiasan gantung ini?
  4. Anda bisa menghubungkan aktivitas ini dengan topic berat / keseimbangan atau daya di matematika atau sains.



Gambar Tempel

Tujuan :
Mengatur dan mengombinasikan beragam material untuk membuat prakarya

Bahan-bahan :
  1. Lembaran plastic berperekat
  2. Aneka objek dari alam
  3. Tali / pita
  4. Pelubang kertas
  5. Selotip / double tape


Yang dilakukan :
  1. Bawalah anak-anak berjalan-jalan di ruang terbuka dan minta mereka mengumpulkan berbagai objek yang menarik. Sarankan supaya mereka mengumpulkan benda yang relative tipis, misalnya rumput, daun, kelopak bunga.
  2. Di kelas, taruh plastic berperekat di atas meja dengan posisi bagian depan plastic di bawah. Selotip ujung-ujung plastik ke permukaan meja. Buka lembar belakang dari plastic berperekat itu. Mungkin andalah yang harus melakukan hal ini untuk anak-anak karena cukup merepotkan bagi mereka.
  3. Jelaskan kepada anak, “lihat benda-benda yang sudah kalian kumpulkan, lalu tempelkan ke plastic berperekat. Sebelum menempel, bayangkanlah tampilannya sewaktu digantung nanti kalian bisa juga membuat gambar yang bisa digunting. Ingat, jangan ada bagian benda yang keluar dari area plastik.”
  4. Setelah gambar selesai, berikan plastic berperekat lainnya (dengan ukuran yang sama). Bantulah anak membuka lapisan belakang plastic dan menempelkan plastic tersebut ke plastic yang sudah ditempel tadi.
  5. Bantulah anak untuk menggunting gambar tersebut supaya rapi (berbentuk lingkaran atau lainnya), melubangi ujung atasnya, dan mengaitkan gantungan dari tali untuk menggantungkan gambar tersebut.
Variasi
  1. Anak-anak bisa mengerjakan kolase in secara individu, berpasangan, berkelompok, atau bersama-sama satu kelas.
  2. Aktivitas ini bisa dikaitkan dengan mata pelajaran Matematika,. Misalnya, kelompok pertama membuat gambar berbentuk lingkaran, kelompok berikutnya membuat persegi panjang, dan seterusnya.


Membuat Jalur Jejak

Tujuan  :
  1. Menggunakan ketrampilan kerja lapangan, yaitu membuat peta dan rencana
  2. Mempelajari symbol-simbol dan mengikuti arahan
  3. Belajar kerjasama
Bahan-bahan :
  1. Beragam objek alam
  2. Tali
  3. Hadiah-hadiah
Yang dilakukan :
  1. Membuat jalur jejak dapat dilakukan di halaman sekolah atau di ruang hijau public. Beberapa cara untuk melakukan permainan ini adalah :
  2. Membuat jalur jejak dengan objek alam :
  3. Guru membuat jalur jejak yang harus diikuti oleh anak-anak dalam kelompok kecil. Mereka lalu mengikuti petunjuk-petunjuk di sepanjang jalur untuk mendapatkan hadiah di akhir jalur. Petunjuk digunakan untuk mengarahkan anak-anak.
  4. Sekelompok kecil anak membuat jalur jejak berikut petunjuk-petunjuk yang harus diikuti oleh kelompok lainnya. Kelompok yang bertugas membuat jalur ditetapkan secara bergiliran.
  5. Membuat jalur jejak dengan peta:
  6. Guru membuat peta sederhana dari halaman sekolah, lalu menandai jalur jejak pada tersebut. Gunakan symbol dan tanda panah untuk mengarahkan anak ke hadiah
  7. Sekelompok anak membuat jalur jejak pada peta halaman sekolah. Doronglah mereka untuk mencoba mengikuti jejak yang telah mereka buat sebelum peta tersebut diberikan kepada kelompok lain.
Variasi
  1. Anak-anak berkerja di luar kelas secara berpasangan untuk membuat peta sederhana dari halaman sekolah. Peta mereka harus mengikutsertakan bangunana serta cirri utam yang ada dilingkungan sekolah, semisal pohon besar, pagar, lapangan bermain, tempat parker, dan gerbang sekolah.
  2. Cobalah menggantung petunjuk di pohon. Petunjuk ini bisa berupa peta bergambar sederhana yang menunjukkan arah ke petunjuk berikutnya.
  3. Kapur bisa digunakan untuk menggambar tanda dan symbol di lapangan bermain.


Tutup Mataku.

Tujuan :
mengembangkan hubungan melalui kerjasama dan permainan.

Bahan-bahan :
  1. Kain penutup mata
  2. Tali tambang

Yang dilakukan :
  1. Sewaktu menggunakan penutup mata, selalu ingatkan anak tentang pentingnya keselamatan, antara lain tidak berlari-lari dan bersikap penuh tanggung jawab ketika menuntun anak yang ditutup matanya. Beberapa permainan ini bisa dilakukan secara acak :
  2. Lingkaran buta. Dudukkan anak-anak melingkar di luar kelas. Setiap anak memakai penutup mata dari kain. Edarkan sebuah benda di antara mereka tanpa bicara. Setelah anak terakhir memegang benda tersebut, biarkan semua anak menerka benda apakah itu. Cobalah menggunakan : biji, jeruk, sebuah kelereng, sehelai daun dan sebagainnya.
  3. Pasangan buta. Pasangkan anak bergantian menuntun temannya yang memakai penutup mata. Anak berpenutup mata dituntun secara hati-hati sepanjang perjalanan dengan rute yang telah ditentukan. Ia harus berhenti di beberapa titik untuk meraksana sensasi menggunakan indra lainnya. Seperti mencium bunga atau tanaman herbal, menyentuh batang pohon, mendengarkan kicau burung.
  4. Rute bertali. Semua anakmemakai penutup mata dan dituntun menuju rute tertentu yang telah dipasangkan tali. Mereka harus berjalan sambil berpegangan pada tali, antara anak satu dengan lainnya diberikan waktu 30 detik untuk memulai perjalanannya supaya tidak bertabrakan, tempatkan beberapa halanan di sepanjang rute, tapi pastikan ada guru lain yang ikut mengawasi anak-anak. Anda juga memerlukan bantuan guru lain yang berjaga di akhir rute untuk member tahu anak bahwa perjalanannya sudah berakhir.
  5. Ular buta. Buatlah kelompok yang berisi 5 anak. Empat anak ditutup matanya, sementara satu anak yang berdiri paling depan tidak ditutup. Setiap anak (kecuali yang paling depan, tentunya) harus memegang pundak teman di depannya, lalu si pemimpin menuntun teman-temannya berjalan ke lokasi baru. Setelah samapai. Penutup mata dibuka dan mereka harus mencari tahu rute yant telah mereka tempuh. Selanjutnya, dipiliih pemimpin baru untuk menuju ke lokasi berikutnya.
  6. Menebak lokasi. Anak –anak diatur berpasangan atau dibagi menjadi kelompok kecil, lalu ditutup matanya. Mereka kemudian dibawa ke lokasi baru. Disana , mereka harus mgngunakan indra-indra lainnya ntuk memeriksa lingkungan sekitar, setelah itu, mereka dibawa kembali ke tempat semula, dibuka penutup matanya, dan diminta untuk menerka lokasi tempat mereka dibawa.


Oper Tongkatnya

Tujuan : Kerjasama

Bahan-bahan :
2 tongkat kecil atau objek alam yang mudah dipindahkan


Yang dilakukan :
  1. Bagilah kelas menjadi dua tim. Masing-masing tim berdiri berhadapan.
  2. Katakana bahwa setiap anak harus bergandengan tangan dengan akan yang ada di sebelah kiri dan kanannya. Mereka tidak boleh melepaskan gandengan sampai permainan selesai.
  3. Tantangan permainan ini adalah mengoper tongkat sepanjang barisan (dengan tetap bergandengan tangan) tanpa menjatuhkan tongkat itu ke tanah.
  4. Permainan dimulai ketika orang pertama (yang paling ujung) di kedua barisan diberi tongkat pada waktu yang sama.
  5. Jika tongkat terjatuh ke tanah, maka tongkat harus segera dipungut dengan tangan yang masih tetap bergandengan.
  6. Mainkan sebanyak 5kali. Tim yang menang paling banyak akan mendapat hadiah.
Variasi :
  1. Buatlah permainan lebih sulit dnenga membuat aturan: jika tongkat jatuh ke tanah, maka permainan diulang dari awal.
  2. Mintalah anak utnuk bergandengan tangan secara menyilang.
  3. Berikan 2 tongkat untuk setiap tim, tapi dengan arah operan yang berlawaanan.
  4. Apabila kelas anda besar, bagilah menjadi empat tim
  5. Tantanganlah anak untuk membuat variasi sendiri dari permainan sederhana ini.


Hewan Berpasangan

Tujuan :
  1. mengenali dan membandingkan perilaku hewan
  2. Menggunakan tindakan / aksi untuk menyampaikan situasi tertentu

Bahan-bahan :
  1. Kartu berisi nama-nama hewan dan pasangannya
  2. Tas / topi sebagai wadah kartu
  3. Peluit
Yang dilakukan :
  1. Hitunglah jumlah anak. Buatlah kartu nama hewan dan pastikan semua anak kebagian peran. Ingatlah, kartu nama hewan harus berpasangan atau bertiga, misalnya 2 kartu singa/2 kartu anjing/ 3 kartu ular, masukkan kartu-kartu tersebut kertas/topi.
  2. Setiap anak harus mengambil kartu dari dalam tas/topi. Anak yang telah mengambil kartu harus menuju ke area yang telah ditentukan di halaman sekolah. Begitu semua kartu telah habis diambil, permainan bisa dimulai.
  3. Anak-anak hanya boleh menirukan mimic, gerak, bentuk dan kebiasan hewan (sesuai yang tertulis dikartu). Mereka tidak boleh mengeluarkan suara sama sekali. Di saat yang sama, setiap anak harus mencari pasangannya, mereka harus terus bersama sampai guru meniup peluit.
  4. Saat peluit berbunyi, anak-anak mengeluarkan kartunya dan menunjukkan kepada pasangan masing-masing untuk memeriksa kebenarannya.
  5. Kembalikan kartu ked ala tas/topi, dan permainan dapat dilakukan lagi.
Variasi :
  1. Apabila kelas anda lebih besar (jumlah anak lebih banyak), satu jenis hewa bisa dibuat menjadi 4 atau 5 kartu.
  2. Izinkan anak untuk bersuara hanya jika gerakan tubuh saja dirasakan terlalu sulit untuk ditebak.


Apakah Aku

Tujuan :
  1. mengenali tubuh hewan
  2. Mengenali dan mempelajari beragama jenis hewan yang hidup di alam
Bahan-bahan :
  1. Tas berisi kartu-kartu bergambar hewan untuk setiap kelompok
  2. Ikat kepala yang terbuat dari karton, bagian depan diberi celah / guntingan untuk menyelipkan kartu
Yang dilakukan :
  1. Anak-anak duduk atau berdiri membentuk lingkaran sambil memakai ikat kepala. Satu anak memegang tas berisi kartu.
  2. Anak pemegang tas memilih satu kartu dan menyelipkannya ke ikat kepala anak yang ada di sebelahnya (pastika anak pemakai kartu tidak melihat gambar pada kartu)
  3. Anak pemakai kartu bisa menanyakan 10 pertanyaan kepada kelompoknya untuk mencari tahu nama hewan yang ada di ikat kepalannya.
  4. Anggota kelompok hanya boleh memberikan jawaban: ya/tidak/mungkin
  5. Jika setelah 10 pertanyaan sang anak belum juga bisa menebak dengan benar, teman-teman sekelompoknya bisa memberitahu jawabannya.
  6. Permainan berlanjut sampai semua anak memakai kartu di ikat kepalanya.
Variasi :
  1. Anak pemakai kartu bisa memilih anak (dalam kelompok) yang harus menjawab pertanyaannya.
  2. Anda bisa saja mengusulkan pertanyaan-pertanyaan “bagus” kepada anak, seperti “apakah aku mamalia’, “ apakah aku punya 4 kaki?”,”apakah aku memakan serangga?”,”apakah aku berbulu?”
  3. Anda bisa membatasi kartu yang digunakan hanya untuk hewan-hewan yang ada di lingkungan sekitar sekolah, yang ada di hutan hujan, hanya predator, hanya reptile, atau pengelompokkan lainnya.